A. LATAR
BELAKANG
Kemajuan teknologi belakangan ini
menimbulkan suatu keadaan dimana masyarakat dipaksa untuk menerimanya sebagai
suatu hal yang baik, yang denganya apapun bisa dikerjakan
dengan mudah dan segala apapun yang menjadi keinginannya akan
terpenuhi. Kemajuan teknologi ini sebenarnya merupakan suatu
model yang merupakan suatu tuntutan yang harus tersedia
diera modern ini. Era modern yang segera beranjak menuju era
postmodern dengan berbagai kemasanya telah membawa banyak perubahan di berbagai
negara diseluruh dunia. Era modern telah melahirkan globalisasi dengan segala
pernak-perniknya yang mana pada awalnya sengaja diciptakan dengan berharap
banyak perekonomian yang mendunia serta kesejahteraan dapat tercipta
dengan mengintegrasikan ekonomi negara-negara kedalam suatu system ekonomi
global.
Realita telah menjawab sendiri bila
globalisasi membawa pengaruh luar biasa besar diberbagai negara dibelahan
dunia. Perubahan yang terjadi begitu cepat terutama dibidang ekonomi dan
politik yang berpengaruh pula pada tatanan masyarakat yang ada. Di
negara-negara berkembang khususnya Indonesia, dampak negative yang dirasakan
lebih besar dari pada dampak positifnya. Globalisasi telah menciptakan budaya
konsumtif yang tinggi yang terjadi tidak hanya dikota-kota besa tetapi juga
didaerah-daerah pinggiran. Tidak hanya pada mereka yang memiliki perekonomian
yang sudah tertata tetapi juga mereka yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. Hal
ini tentunya menjadi sasaran subur bagi negara-negara maju (produsen) untuk
memasarkan barang-barangnya. Budaya konsumtif mengakibatkan kaum muda tidak
lagi berfikir bagaimana caranya agar negara ini bisa mengimbangi negara-negara
maju dengan berusaha untuk menciptakan produk baru yang bisa meraup pasar
Internasional tetapi masih tinggal pada tataran kekaguman yang berlebih dengan
menikmati produk-produk luar negeri.
Kaum muda seakan belum siap untuk menghadapi
berbagai macam tantangan jaman dengan mode lintas dimensinya.
Generasi muda terkesan untuk menunda memikirkan bagaimana menjadikan
negara ini sebagai pemasok pasar dunia yang tidak hanya dijadikan sebagai pasar
dan seringkali globalisasi dengan kemajuan bidang teknologinya ditanggapi sebagai
sesuatu hal yang wajar yang merupakan bukan masalah sehingga tidak perlu
penanganan.
Globalisasi dengan kemajuan teknologinya
telah menciptakan stimulus pemikiran masyarakat untuk memperpendek/mempercepat
waktu demi tersedianya barang atau kebutuhan dihadapan mereka yang tanpa
diimbangi dengan proses yang wajar. Kecenderungan secara instan inilah yang
banyak menimbulkan berbagai macam bentuk kriminalitas tanpa pikir panjang
masyarakat di Indonesia.
Bila kita bercermin kedalam ruang lingkup yang lebih
kecil, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga merupakan
sebagaian kecil dari mereka yang mengalami fenomena tersebut di atas. Tidak
dipungkiri bahwa kader PMII merupakan sebagian dari penerus tongkat estafet
kehidupan Indonesia. Tetapi realita yang menyelimuti kader saat ini jauh dari
harapan. Totalias dan loyalitas mereka terhadap organisasi sebagai miniatur
dari sebuah kehidupan masih membutuhkan banyak perhatian.
Akan tetapi kita seringkali mengalami suatu
kebingungan harus memulai dari mana agar keinginanya
untuk mewujudkan suatu perubahan social yang lebih baik. Pada
dasarnya jawaban dari kebingungan itu adalah terletak pada paradigma gerakan
yang dipilih. Sebab, paradigma adalahwordl view, bagaimana seseorang
memandang dunia kemudian menerjemahkannya dalam bentuk gerakan, dalam tataran
praksis. Dan yang lebih penting lagi adalah, bahwa new contect (konteks
baru) seringkali tidak mampu dijawab oleh old paradigm (paradigma
lama). Seringkali new contect harus dijawab oleh new paradigm
Dalam hal ini, Pelatihan Epistemologi Pergerakan
Mahasiswa Islam IndonesiaKomisariat STKIP Muhammadiyah
Bone,merupakan
salah satu upaya mempersiapkan kader-kader militan melalui revitalisasi
paradigma gerakan. Dengan itu semua, diharapkan akan tercipta kader pergerakan yang
dapat diandalkan, yang dapat melakukan pergerakan pada berbagai lini dan segi
kehidupan.
B. LANDASAN
KEGIATAN
Kegiatan ini berlandaskan pada:
1. AD/ART PMII
2. Program
kerja PK. PMII STKIP Muhammadiyah Bone 2014
3. Rapat pengurus komisariat PMII STKIP Muhammadiyah
Bone
C. TUJUAN
DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan dan
target dari Pelatihan Epistemolagi ini adalah :
Tujuan:
1. Tertanamnya
keyakinan kader terhadap dunia Pergerakan
2. Memfasilitasi
kader dalam mengembangkan potensi diri
Target:
1. Terwujudnya
kesadaran, loyalitas dan militansi kader
2. Tertanamnya
pemahaman ke-PMII-an secara komperhensif dalam diri kader
3. Terciptanya
formulasi gerakan kader dalam tataran praksis
4. Menambahwawasandanintelektualkader
PMII
D. RENCANA
DAN TEMA KEGIATAN
1. Nama
Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Revitalisasi
Gerakan Kader Berbasis Nalar, Kritis, & Responsif”
2. Waktu dan
tempat kegiatan
a. Pelatihanepistemologi dilaksanakan pada :
hari : Senin-Ahad
tanggal : 8-14
Desember 2014
tempat : komisariat PMII STKIP Muhammadiyah Bone
F. PENYELENGGARA
KEGIATAN.
Kegiatan ini
diselenggarakan oleh pengurus komisariat PMII STKIP Muhammadiyah Bone masa khidmat 2014-2015 dibantu
dengan struktur kepanitiaan yang ada.
Alamat :
Jl.Abu Dg. Pasolong No.117 Watampone
G. PESERTA
KEGIATAN
Kegiatan ini
diikuti oleh anggota dan/atau kader PMII Bone.
H. SUSUNAN
KEPANITIAAN
(Terlampir)
I. PENDANAAN
1. Kontribusi peserta @ Rp. 20.000;
2. KAS PMII komisariat STKIP MuhammadiyahBone
3. Dana halal dan tidak mengikat
(estimasi
dana terlampir)
J. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai dasar
kegiatan Pelatihan EPISTEMOLOGI yang dilaksanakan oleh PK.PMII STKIP MuhammadiyahBone dan
partisipasi dari semua pihak baik moril mapun materiil amat sangat kami
harapkan. Semoga dengan bantuan tersebut kegiatan ini dapat berjalan dengan
baik dan sukses. Serta kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan
mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
DzikirFikirAmalSholeh
TanganTerkepaldanMajuKemuka
Wallaahul Muwaffieq Ilaa Aqwam Al Thorieq
Watampone 8 Desember 2014
PANITIA
PELAKSANA
Arisandi Syarifuddin
Tidar
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Pengurus Komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
STKIP Muhammdiyah Bone
Masa Khidmat 2014-2015
RISAL
MURSALIM R
I S W A L
Ketua
Umum Sekretaris Umum
ampiran
Susunan Panitia
Pelindung : PC. PMII BONE
Pembimbing : Mabinkom PK. PMII STKIP Muhammadiyah Bone
Penanggung jawab :BadanPengurusHarian PK. PMII STKIP Muhammadiyah Bone
Fasilitator :3 ( tiga )
orang
Panitia
Ketuapanitia : RUSDI
Sekretarispanitia : AFDAL
Bendaharapanitia : DWI ASTRI LIBRIANA
Seksi-seksi
1. Seksiacara : RISWAL
RISAL MURSALIM
HASAN BASRI
2. Seksikonsumsi : MARDAWIAH
SRI WAHYUNI
KOPRI
3. Seksihumas : KASMAWATI
MUHAMMAD BILAL .AR
M. FAISAL
Lampiran
ANGGARAN DANA
PelatihanEpistemologi
2012
NO
|
URAIAN
|
VOLUME
|
HARGA (Rp)
|
||
Sat
|
Frek
|
Satuan
|
Total
|
||
1
|
Kesekertariatan
|
||||
Pengandaan
Proposal
Surat
Menyurat
Block note
Sertifikat
peper
Spidol
HVS
Tinta
Spidol
Kertas
plano
Lac band
Stofmap
|
5
1rem
50
10
1rem
2 botol
50
2
10
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
Rp. 10.000;
Rp. 50.000;
Rp.2.000;
Rp.7000;
Rp.50.000;
Rp.10.000;
Rp.500;
Rp.10.000;
Rp.500;
|
Rp.50.000,
Rp.50.000;
Rp.50.000;
Rp.100.000;
Rp.70.000;
Rp.50.000;
Rp.20.000;
Rp.25.000;
Rp.20.000;
Rp.5.000;
|
|
Jumlah
|
RP.440.000;
|
||||
2
|
Konsumsi
|
||||
Snack Pembukaan
Makan
Peserta
Makan
Panitia
Snack
Pemateri
Coffe
break
Rokok
pemateri
Lain-lain
|
50
6 x 25
6 x 12
10
6
10
|
1
1
1
|
Rp.5.000;
Rp.5.000;
Rp.5.000;
Rp.5.000;
Rp.10.000;
Rp.10.000;
Rp.100.000;
|
Rp.50.000;
Rp.750.000;
Rp.360.000;
Rp.50.000;
Rp.60.000;
Rp.100.000;
Rp.100.000;
|
|
Jumlah
|
Rp.1.470.000;
|
||||
3
|
Perkapdok
|
||||
Spanduk
|
1
|
1
|
Rp.100.000;
|
Rp.100.000;
|
|
Jumlah
|
Rp.100.000;
|
||||
4
|
Humas
|
||||
Transportasi
|
Rp.250.000;
|
||||
Jumlah
|
Rp.250.000;
|
||||
Total
Semua
|
Rp.2.510.000;
|
Mengethui:
Dwi astri libriana
Bendahara panitia
0 komentar:
Posting Komentar