Rabu, 24 Juli 2013

Nilai Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)


A. Historisitas Nilai Dasar Pergerakan (NDP)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kemahasiswaan berusaha menggali nilai- nilai moral yang lahir dari pengalaman dan keberpihakan insan warga pergerakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP).
Secara historis, NDP PMII mulai terbentuk pasca Independensi PMII ketika Mukernas III di Bandung (1-5 Mei 1976). Pada saat itu penyusunan NDP masih berupa kerangkanya saja, lalu diserahkan kepada tim PB PMII. Namun, hingga menjelang Kongres PMII VIII di Bandung, penyusunan tersebut belum dapat diwujudkan. Hingga akhirnya saat Kongres PMII VIII di Bandung (16-20 Mei 1985) menetapkan penyempurnaan rumusan NDP dengan Surya Dharma Ali sebagai ketua umumnya. Penyempurnaan ini berlangsung hingga 1988. Selanjutnya pada tanggal 14-19 September 1988 ketika Kongres IX PMII, NDP mulai disahkan di Surabaya.
NDP ini merupakan tali pengikat (kalimatun sawa’) yang mempertemukan semua warga pergerakan dalam ranah dan semangat perjuangan yang sama. Seluruh anggota dan kader PMII harus memahami dan menginternalisasikan nilai dasar PMII baik secara personal maupun kolektif dalam medan perjuangan sosial yang lebih luas, dengan melakukan keberpihakan yang nyata melawan ketidakadilan, kesewenangan, kekerasan, dan tindakan-tindakan negatif lainnya.

B. Arti NDP
NDP merupakan nilai-nilai secara mendasar, yang merupakan sublimasi nilai-nilai keIslaman dan keindonesiaan dengan kerangka pemahaman Ahlussunnah wal jama’ah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong, serta penggerak kegiatan PMII. Yang dimaksud nilai-nilai keislaman disini adalah kemerdekaan/al-huriyah,persamaan/al-musawa, keadilan/‘adalah, toleran/tasamuh, damai/al-sulh, dll. Adapun nilai-nilai keindonesiaan adalah keberagaman suku, agama, budaya, ras, golongan, beribu pulau, dll.
Nilai-nilai Islam mendasari, memberi spirit dan รฉlan vital pergerakan yang meliputi cakupan iman (aspek iman), Islam (aspek syari’ah), dan Ihsan (aspek etika dan akhlak). Sedangkan nilai-nilai keindonesiaan memberi area berpijak, bergerak dan memperkaya proses aktualisasi dan proses dinamika pergerakan.

C. Fungsi NDP
1.   Sumber Motivasi (Kerangka Ideologis)
NDP menjadi pendorong insan pergerakan untuk berfikir, berbuat dan bergerak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
2.   Landasan berfikir (Kerangka Refleksi)
NDP menjadi landasan berpendapat terhadap persoalan yang dihadapi.
3.   Landasan Berpijak (Kerangka Aksi)
NDP menjadi landasan setiap gerak langkah dan kebijakan yang harus dilakukan oleh insan pergerakan dalam membela kaum lemah.

D. Kedudukan NDP
1. NDP menjadi sumber kekuatan ideal-moral dari aktivitas pergerakan.
2. NDP menjadi pusat argumentasi dan pengikat kebenaran dari kebebasan berfikir, berucap, dan bertindak dalam aktivitas pergerakan.

E. Rumusan NDP
1.   Tauhid
Meng-Esa-kan Allah merupakan nilai yang paling asasi dalam sejarah agama samawi. Di dalamnya telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia, hal ini terkandung dalam surat Al-Ikhlas: 1-4, Al-Baqarah: 130-131.
Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat, dan perbuatan Allah. Keyakinan seperti itu merupakan keyakinan terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi dari keyakinan terhadap yang ghaib. Oleh karena itu tauhid merupakan titik puncak yang melandasi, memandu, dan menjadi sasaran keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan lewat insan, dan perwujudan lewat perbuatan. PMII harus mampu melarutkan dan meneteskan nilai- nilai tauhid dalam berbagai kehidupan serta tersosialisasikan hingga merambah di sekelilingnya.
2.   Hubungan manusia dengan Allah (Hablum min Allah)
Allah adalah pencipta alam semesta. Dia menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya kejadian dan menganugerahkan kedudukan yang terhormat kepada manusia dihadapan ciptaan-Nya sekaligus. Kedudukan itu ditandai dengan pemberian daya nalar berfikir, kemampuan berkreasi, dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsi sebagai Khalifah fi al Ard dan hamba Allah. Hal ini terkandung dalam surat Al-An’am:165. Sebagai hamba Allah, manusia harus melaksanakan ketentuanNya (Az-Dzariat:56). Untuk itu manusia dilengkapi dengan kesadaran moral yang harus selalu dirawat.
Dengan demikian, dalam kedudukan sebagai manusia ciptaan Allah, terdapat pola hubungan manusia dengan Allah, yaitu pola yang didasarkan pada kedudukan manusia sebagai khalifah dan sebagai hamba ciptaan Allah.
3.   Hubungan manusia dengan manusia ( Hablum minan Naas)
Tidak ada sesuatu yang lebih antara satu dengan yang lainnya di hadapan Allah kecuali ketaqwaannya. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena kesadaran ini, manusia harus saling menolong, saling menghormati, bekerja sama, menasehati, dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama. Hal ini terkandung dalam surat Al-Hujurat:13.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam hubungan antar manusia tercakup dalam persaudaraan antar umat manusia. Perilaku persaudaraan ini harus menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapat memberi manfaat maksimal untuk diri dan lingkungannya.
4.   Hubungan manusia dengan alam ( Hablum minal ‘Alam)
Alam semesta adalah ciptaan Allah. Dia menentukan kadar dan hukum- hukumnya. Alam juga menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Allah menundukkan alam untuk manusia dan bukan sebaliknya. Jika hal ini terjadi dengan sebaliknya, maka manusia akan terjebak dalam penghambaan kepada alam, bukan kepada Allah. Allah menciptakan manusia sebagai khalifah, sudah sepantasnya manusia menjadikan bumi maupun alam sebagai wahana dalam bertauhid dan bukan menjadikan sebagai obyek eksploitasi, hal ini terkandung dalam surat Al-Qashas : 77.


Kamis, 11 Juli 2013

Lagu - Lagu Pergerakan PMII


MARS PMII

Inilah kami wahai Indonesia
Satu barisan dan satu jiwa
Pembela bangsa penegak agama
Tangan terkepal dan maju ke muka

Habislah masa yang surak
Selesai sudah masa yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun serentak dari bumiku subur

*Denganmu PMII pergerakanku
Ilmu dan baktiku berikan
Adil dan makmur ku perjuangkan

Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku

Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkepal dan maju ke muka * 2 x


BERJUANGLAH PMII
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan 2 x

Hancur leburkanlah angkara murka
Perkokohlah barisan kita
Siap….

Sinar api Islam kini menyala
Tekad bulat jihad kita membara 2 x

Berjuanglah PMII berjuang
Menegakkan kalimat Tuhan
Menegakkan kalimat Tuhan…….

DARAH JUANG
Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Tanah kami subur tuan

Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja

Mereka dirampas haknya
Terkugus dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Untuk membebaskan rakyat

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami nerjanji
Padamu kami mengabdi.

HYMNE PMII
Bersemilah bersemlah tunas PMII
Tumbuh subur tumbuh subur kader PMII

Masa depan ditanganmu
Untuk meneruskan perjuangan

Bersemilah – bersemilah
Kau pahlawan bangsa.

INDONESIA BARU
Bergerak dan bersatu
Menuju Indonesia baru
Seingsingkan lengan baju
Singkirkan semua musuh-musuh

Rakyat pasti menang
Melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang

Rakyat pasti menang
Rebut kedaulatan
Rakyat kita pasti akan menang

Demokrasi…… 2 x
Demokrasi sampai mati

Revolusi……... 2 x
Revolusi sampai mati.

BURUH TANI
Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa Orba
Marilah kawan mari kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marikah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu….. tentang pembebasan.

Dibawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti

PRAY FOR THE PEACE OF HUMANITY
Pray for the peace of humanity….. 3 x
Humanity shall life in peace…. 2 x

Salam …
Salom ….
Santi ….
Syahdu …..
Sanchai …
Solom ….
Humanity shall life in peace… 2 x

NANZELA
Nanzela nalola toko tambola malembe…..
Malembe toko tambola….. 2 x

Malembe…
Malembe…
Malembe toko tambola… 2 x

Berjalan kita berjalan dijalan Tuhan…
Pengharapan bagi dunia…  2 x

Berjalan…
Berjalan…
Berjalan di jalan Tuhan… 2 x

REVOLUSI ATAU MATI
Dibawah desing peluru
Kususuri garis perlawanan
Berjuta kali demonstrasi
Bagiku revolusi atau mati

Dibawah rezim tirani
Kususuri garis revolusi
Berjuta kali lawan tirani
Bagiku revolusi atau mati

Bersatu kawan, kobarkan darah juang
Serentah bergerak bebaskanlah rakyatmu
Bangkitlah kawan, bangunlah anak bangsa
Serukan lagu tentang perlawanan.

RAKYAT PASTI MENANG
Mari kita bergandeng tangan
Tuk menggalang kekuatan dengan turun kejalan

Mari kita acungkan tangan
Tuk galakan perlawanan terus maju ke depan

Mari kita kepalkan tangan
Tuk teriakkan segala tuntutan perubahan

Rakyat pastimenang memerangi penjajahan
Karna kemerdekaan adalah jiwa kita

Rakyat pasti menang memerangi penindasan
Karena keadilan adalah nurani kita

Yakin-yakinlah pasti menang
Yakin-yakinlah pasti menang

Selasa, 02 Juli 2013

FILSAFAT



FILSAFAT
 
    1. Latar belakang timbulnya filsafat

a.   Heran, kagum, dan takjub terhadap alam semesta dan peristiwa peristiwanya.
Pertama tama bangsa Yunani dalam menghadapi alam semesta beserta peristiwanya itu, yang muncul dari rasa heran, kagum dan takjub adalah percaya adanya mitologi.  Karena mitologi mitologi itu merupakan percobaan untuk mengerti.  Mite mite sudah memberi jawaban atas kekaguman dan keheranan manusia pada waktu itu. Kemudian mereka mulai mengadakan beberapa usaha, seperti mensistematiskan mite, menghubung hubungkan antara mite mite, dll. Akirnya mereka mulai berpikir secara serius dan muncullah filsafat.

b.   Timbulnya kesusastraan Yunani.
Kesusastraan dimaksud bukanlah dalam arti sempit, seperti puisi atau sebangsanya, melainkan dalam arti yang seluas luasnya, sehingga dapat meliputi seperti, teka teki, dongeng, ceritera pendek, syair, dll.  Kemudian karya sastra seperti inilah yang mulai dipakai sebagai semacam buku pendidikan untuk rakyat Yunani.  Contoh, yaitu syair syair dapat berperan sebagai  pendidikan, hal ini bisa dibandingkan di Jawa atau Bali seperti wayang dan semacamnya.


c.   Pengaruh ilmu pengetahuan yang sudah terdapat di Timur Kuno.
Hal ini dipahami dari datangnya ilmu ukur dan ilmu hitung yang sebagian besar datang dari Mesir. Ilmu ini di Mesir digunakan untuk mengukur dan menghitung wilayahnya yang terkikis sungai Nil. Tetapi bagi bangsa Yunani, ilmu pengetahuan itu tidak dijalankan dalam konteks praktis saja. Mereka mulai mempelajarinya dengan tidak mencari untung (Inggris: disinterestedly) saja, melainkan dipraktekan demi ilmu pengetahuan itu sendiri, bukan demi untung yang letaknya di luar ilmu pengetahuan.

2. Definisi Filsafat
a.   Menurut Plato, bahwa filsafat adalah ilmu pength. yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
b.   Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu pength. Yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
c.   Menurut Descartes, bahwa filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
d.   Menurut Notonagoro, bahwa filsafat mengelola hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan tindakan yang tidak berobah, yaitu disebut hakekat.
e.   Menurut Everton, bahwa Philosophy is love of learning, Philosohy is an interpretation of live, its value and meaning, Philosophy provides us with a rational view of the world.
f.    Jadi menurut penulis, filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang ada dengan mendalam sampai ke hakekatnya.

3. Ciri ciri Orang Berfilsafat
a.   Universal, artinya dalam berpikir tidak berkaitan dengan hal-hal khusus, melainkan berkaitan dengan idea-idea besar, misal: bukan menanyakan berapa harta anda disedekahkan, namun apa keadilan itu, dsb.
b.   Spekulatif, artinya berpikir yang melampaui batas batas bidang pengeth. Ilmiah, berpikir untuk menduga apa yang akan terjadi, dan berpikir terkaan terkaan yang cerdik thdp hal hal di luar pength, kematian, kebahagiaan sempurna, dll
c.   Nilai nilai (Inggris: values), artinya berpikir tentang keputusan penilaian, seperti nilai moral, nilai estetis, nilai sosial, nilai religius, dll. Dalam hal ini nilai sifatnya abstrak yang melekat pada suatu hal, sehingga dapat menimbulkan rasa senang atau puas terhadap halnya.
d.   Kritis, artinya dalam berpikir mengahadapi sesuatu hal tidak menerima begitu saja, namun memeriksa dan menilai asumsi asumsinya, mengungkapkan arti, dan menentukan batas penerapannya.
e.   Sinoptik, artinya meninjau hal yang menjadi objeknya secara menyeluruh, yaitu berusaha mengadakan generalisasi, menganalisa, mensintesakan, dan mengadakan integrasinya. Jadi mencakup setruktur kenyataan secara menyeluruh.
f.    Radikal, kata ini berasal dari lata Yunani “radix” artinya akar. Jadi berarti berpikir sampai ke akar akarnya, yaitu berpikir sampai ke hakikat, esensi atau substansi yang dipikirkan.
g.   Konseptual,  artinya berpikir sampai ke hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal hal dan proses individual. Misal: berpikir tentang manusia tidak secara khusus, melainkan manusia secara umum, seperti: apa hakekat manusia ?.
h.   Koheren dan konsisten, arinya dalam berpikir  sesuai dengan kaidah kaidah berpikir (logis), dan tidak mengandung kontradiksi.
i.    Sistematis, , artinya dalam berpikir merupakan kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan untuk mencapai suatu maksud dan tujuannya.
j.    Komprehensif, artinya dalam berpikir mencakup secara menyeluruh, sehingga tidak ada satupun yang tertinggal di luarnya.
k.   Bebas, artinya bebas dari prasangka prasangka sosial, historis, kultural, religius, dan lain sebagainya.
l.    Bertanggung jawab, artinya berpikir yang bertanggung jawab, misalnya: dalam berpikir ada pertanggung jawaban terhadap hati nuraninya sendiri.

4. Objek Filsafat

Objek Filsafat:
Objek filsafat ada dua jenis, yaitu:
a. Objek materiil.
b. Objek formil.
 
5. Cara memahami objek material filsafat.
Pemahaman pertama atas segala sesuatu ialah pemahaman mengenai suatu yang identik.  Artinya, bahwa “Sesuatu” itu Sesuatu yang tertentu, dan bukannnya sesuatu yang lain. Yaitu: “Ini” adalah Ini dan bukan Itu.  Kelanjutannya berupa suatu konsep, bahwa A=A, A bukan non A, segala sesuatu itu A atau non A. Contoh kongkritnya ialah bahwa “Mangga” itu Mangga. 
 Jadi terdapat suatu keteraturan, bahwa kalau kita menanam  biji mangga, maka kita pada suatu waktu akan memetik buah mangga. Mengapa ?. Karena segala sesuatu itu identik dengan hakekatnya, jati dirinya. Segala sesuatu itu menjadi sesuatu di dalam suatu kerangka himpunan hal hal, sedemikian rupa sehingga pemahaman tentang sesuatu juga kita peroleh melalui vector, atau medan keberadaannya.  Suatu alat rumah tangga misalnya, yang kita kenal sebagai “Meja”, kita takrifkan sebagai “Alat Rumah Tangga” yang isi pengertiannya plus terhadap pengertian Alat Rumah Tangga, namun yang wilayah berlakunya pengertian “meja” lebih sempit daripada wilayah yang dicakup oleh pengertian Alat Rumah Tangga. Suatu Subjek yang didefinisi harus lebih sempit dari Predikatnya, dan juga lebih kongkret.  Rumusnya ialah : S < P. Lalu kalau kita bertanya : Semua ini apa ?.  
Sesuai dengan aturan di atas, Sesuatu itu, yaitu Semua, yang harus merada pada sesuatu yang keluasannya melebihi Sesuatu yang kita sifatnya sebagai Semua itu tadi.  Kalau begitu, maka Semua itu bukan Semua, sebab masih ada sesuatu yang mengatasi kesemuanya. Baru membicarakan suatu hal yang kita sebut “Semua” saja, kita berhadapan dengan sesuatu, yang mau tidak mau kita lalu .......(merenung) .  Jadi yang namanya “semua” adalah disebut “ada”.  Artinya: ada dalam realita (kenyataan), ada dalam pikiran, dan ada dalam kemungkinan.